Mimisan atau dalam bahasa kedokteran biasa disebut epistaksis adalah suatu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui lubang hidung. Pendarahan hidung terjadi akibat lepasnya lapisan mukosa hidung yang mengandung banyak pembuluh darah kecil.Secara umum, mimisan terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di daerah hidung bagian tengah, namanya pleksus kieselbath.Pembuluh darah ini merupakan anyaman jaringan pembuluh darah yang sangat halus dan tipis. Selain itu, epitaksis sering juga terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Mimisan bisa juga merupakan suatu manifestasi penyakit lain pada tubuh yang dapat menimbulkan pendarahan dari hidung tersebut.
Adapun penyebab epistaksis mimisan antara lain :
1. Trauma
Salah satu penyebab epistaksis adalah trauma ringan karena mengorek hidung, benturan ringan , bersin atau mngeluarkan ingus terlalu keras, atau akibat truma yang lebih hebat seperti kena pukul, jatuh atau kecelakaan.
2. Gangguan Hormonal
Misalnya terjadi pada pada wanita hamil dan menopause karena pengaruh perubahan hormonal.
3. Perubahan udara dan tekanan udara
Mimisan dapat terjadi pada seseorang dengan cuaca yang terlalu dingin atau sangat kering.
4. Pembuluh Darah Pecah
Secara umum mimisan terjadi akibat pembuluh darah yang pecah didaerah hidung bagian tengah yang bernama Plekus Kieselbach. Pada anak-anak, pembuluh darah ini mudah berdarah terutama kalau ada infeksi di daerah hidung.
6. Infeksi Sistemik
Mimisan terjadi karena infeksi sistemik, misalnya pada penyakit demam berdarah, demam tifoid, influenza, dan morbili.
7. Alergi
Tidak sampai disitu saja, mimisan juga dapat terjadi karena alergi, yang biasa terjadi pada anak usia empat tahun. Biasanya disertai dengan pilek kental dan lama, terkadang juga disertai dengan batuk bernafas dan nafas yang berbau.
8. Kelainan darah
Kelainan darah penyebab mimisan antara lain, leukimia, trombositopenia, bermacam-macam anemia dan hemofilia.
9. Penyakit Kardiovaskuler
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh darah seperti arteriosklerosis, nefritik kronik, sirosis hepatis atau diabetes melitus dapat menyebabkan mimisan. Mimisan yang terjadi pada penyakit hipertensi seringkali hebat dan bisa berakibat fatal.
10. Tumor
Epistaksis dapat timbul pada angioma dan karsinoma. Lebih sering terjadi pada angiofibroma yang dapat menyababkan epistaksis berat.
Cara mengatasi epistaksis atau mimisan :
- Secara umum cara mengatasi epistaksis atau mimisan yaitu dengan mencari sumber pendarahan, menghentikan pendarahan dan mencari penyebabnya pendarahan agar tidak terulang lagi.
- Cara alami yang dapat anda lakukan untuk mengatasi mimisan atau dengan cara tradisinola yaitu dengan menyumpal hidung dengan daun sirih atau daun senduduk.
- Sebuah opini medis mengatakan bahwa ketika terjadi pendarahan, lebih baik jika posisi kepala dimiringkan ke depan (posisi duduk) untuk mengalirkan darah dan mencegahnya masuk ke kerongkongan dan lambung.
- Mimisan ringan juga dapat dilakukan pertolongan dengan cara memencet hidung bagian depan, selama kurang lebih tiga menit. Dan selama itu melakukan pernafasan dari mulut. Umumnya untuk peradangan ringan dapat berhenti, lakukan berulang, jika pertolongan pertama ini tidak berhenti sebaiknya segera hubungi dokter
- Untuk pendarahan hidung yang kronis yang disebabkan keringnya mukosa hidung, biasanya dicegah dengan menyemprotkan salin pada hidung hingga tiga kali sehari.
- Kematian akibat pendarahan hidung adalah sesuatu yang jarang. Namun, jika disebabkan kerusakan pada arteri maksillaris dapat mengakibatkan pendarahan hebat melalui hidung dan sulit untuk disembuhkan. Tindakan pemberian tekanan, vasokonstriktor kurang efektif. Dimungkinkan penyembuhan struktur arteri maksillaris (yang dapat merusak saraf wajah) adalah solusi satu-satunya.
Jika epistaksis atau mimisan terjadi pada anak maka yang dapat kita lakukan untuk mengatasi mimisan tersebut yaitu :
- Tetap tenang.
- Minta anak duduk atau berdiri. Kepalanya didongakkan sedikit ke depan. Kalau sudah besar, minta dia membuang ‘ingus’-nya.
- Tekan bagian bawah hidung dengan jempol dan telunjuk selama 10 menit. Kalau sudah besar, anak bisa kok melakukannya sendiri. Setelah itu, lepas dan amati apakah perdarahan masih berlangsung. Tindakan penekanan ini bisa diulang sampai 3 kali. Bila perdarahan masih terus berlangsung, hubungi dokter.
- Jangan panik. Kepanikan Anda hanya akan membuat anak merasa cemas.
- Jangan biarkan ia berbaring atau menengadah ke belakang.
- Jangan masukkan tisu, kapas atau kain kasa ke rongga hidung untuk menghentikan perdarahan.
- Jika menurut anda pendarahan terlalu banyak, pendarahan keluar dari mulut saat batuk, anak pucat, keringat dingin dan tidak merespon lingkungan dan sering terjadi pendarahan atau mimisan maka segera periksakan anak anda ke dokter.
Referensi :
http://www.parenting.co.id/article/balita/trik.atasi.anak.mimisan/001/003/165
http://mediskus.com/penyakit/penyebab-mimisan-cara-mengatasi-mimisan.html
http://khasiatdaunalami.blogspot.com/2013/06/cara-mengatasi-mimisan-dan-penyebabnya.html
sumber gambar
http://politedissent.com/images/oct08/familyguy.jpg