Tisu basah pada awalnya diciptakan untuk membersihkan pantat bayi setelah buang air besar (BAB). Tisu basah digunakan agar bayi merasa bersih dan segar serta bau menjadi lebih wangi. Dalam beberapa tahun terakhir ada beberapa produk tisu basah yang muncul untuk dewasa. Sama halnya pada bayi, tisu basah juga sering digunakan oleh wanita dewasa untuk membersihkan setelah BAB. Namun, dibalik kesegaran pemakainya, ternyata penggunaan tissu basah pada wanita setelah BAB menimbulkan efek tidak baik bagi kesehatan.
Tisu basah mengandung lidah buaya, vitamin E, alkohol dan pelembut lainnya yang bisa menimbulkan gangguan pada kulit sensitif seperti radang. Padahal tak ada keuntungan medis menggunakan tisu basah dibandingkan tisu toilet selain perasaan bersih, segar dan juga wangi.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan tisu basah secara aman. Berikut sedikit kiat aman yang bisa Anda lakukan.
1. Pemilihan Tisu Basah
Pilih tisu basah yang aman jika ingin menggunakan produk tisu basah. Hindari tisu basah yang mengandung bahan kimia dan parfum. Hal ini untuk menghindari peradangan atau gangguan pada kulit.
2. Cara Melap yang Benar
Cara melap juga berpengaruh besar dalam kesehatan organ pribadi Anda. Cara melap yang benar seperti yang biasa Anda dengar yaitu dengan melap atau membasuh dari depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari kuman dari tinja dekat dengan uretra. Kuman ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
3. Cara Menggunakan
Cara menggunakan tisu basah sebaiknya dengan tekanan yang tidak terlalu keras. Menggosok terlalu keras dapat menyebabkan lecet dan perih. Gunakan perlahan hingga bersih agar tak menyebabkan gatal-gatal dan iritasi.
Nah, jadi perhatian untuk wanita pengguna tisu basah sebaiknya memberikan perhatian lebih pada kebiasan ini agar tetap sehat dan nyaman beraktivitas.