Memiliki bentuk tubuh yang lebih baik adalah impian semua orang. Banyak cara dilakukan dari diet ketat, olahraga berat, obat-obatan hingga sedot lemak. Namun, seseorang dengan berat badan berlebihan (obesitas) kadang diet dan olahraga tidak banyak membantu mengurangi lemak di area-area tertentu. Oleh karena itu, maka tak jarang yang mengambil jalan dengan melakukan operasi sedot lemak. Sedot lemak (
liposuction) merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengambil lemak berlebihan di dalam tubuh. Teknik penyedotannya dengan membuat lubang kecil pada kulit dan mengeluarkan lemak tersebut dengan tenaga vakum. Ada beberapa jenis operasi sedot lemak yang dapat dilakukan. Setidaknya ada 3 jenis operasi sedot lemak yang banyak dilakukan.
1. Liposuction standar
Sedot lemak standar dilakukan dengan menyayat lapisan kulit dengan ukuran kurang lebih 0,5 cm di area tubuh yang terdapat banyak lemak. Setelah itu, dimasukkan pipa kecil (kanula) yang dihubungkan dengan mesin penyedot (spuit) untuk menyedot lemat keluar.
2. Tumescent liposuction
Sedot lemak tumescent ini dilakukan dengan beberapa prosedur standar sebelum operasi. Sebelum operasi, pasien dapat melakukan konsultasi psikologi kepada seorang psikolog. Setelah itu, pasien yang akan dikeluarkan lemaknya diberikan suntikan pada area operasi yang diinginkan dengan ditandai spidol. Ketika operasi berlangsung, pasien diberikan obat peredam depresi untuk mencegah trauma saat dioperasi.
3. Ultrasonik Assisted Liposuction (UAL)
Sedot lemak dengan metode ini menggunakan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik ini dihasilkan dari sebuah alat khusus dengan metode mekanik yang dapat mentransmisi gelombang ultrasonik ke daerah tubuh yang terdapat banyak lemak keras. Gelombang ultrasonik akan menghancurkan sel-sel lemak yang keras menjadi cairan yang dapat disedot keluar.
Meskipun sedot lemak merupakan salah satu cara yang dapat menghilangkan lemak di tubuh namun untuk melakukannya Anda harus konsultasikan dahulu kepada dokter. Hal ini dikarenakan metode sedot lemak tidak dapat dilakukan pada semua orang. Orang yang memiliki gangguan pendarahan, anemia, dan gangguan jantung serta paru paru tidak dianjurkan untuk menjalani sedot lemak. Begitu pula orang yang mengkonsumsi aspirin harus menghentikan pemakaian obat tersebut sekitar satu sampai dua minggu sebelum menjalani pembedahan. Hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi akibat sedot lemak seperti pendarahan, infeksi, dan mati rasa pada bagian kulit yang di operasi, baik mati rasa secara permanen maupun sementara. Komplikasi lain mungkin timbul seperti kulit tidak merata, hematoma, dan seroma. Oleh karena itu, persiapkan diri dan konsultasikan pada ahli sebelum memutuskan untuk melakukan sedot lemak.