Kulit adalah bagian terluar dari tubuh kita. Paparan polusi termasuk asap kendaraan dapat langsung menyentuh kulit kita dan mengakibatkan kurang sehat. Padahal fungsi kulit sangat penting bagi tubuh kita, sebagai pelindung terhadap air, suhu yang ekstrim, sinar matahari dan bahan-bahan kimia. Pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor kian hari kian bertambah parah. Secara tidak langsung, asap kendaraan ini dapat berbahaya bagi kesehatan kulit.
Pencemaran udara yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon bumi sehingga dapat menyebabkan peningkatan radiasi sinar ultraviolet, terutama sinar ultraviolet B yang dapat menyebabkan kanker kulit. Setiap terjadi kerusakan ozon 1%, dapat menyebabkan peningkatan radiasi ultraviolet B sebanyak 2% dan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit sebanyak 2%.
Selain itu, kulit juga dapat menyerap berbagai bahan polusi di udara. Bahan kimia yang melewati kulit ini, dapat membahayakan kesehatan kulit. Bahan-bahan seperti benzena, hidrokarbon dan logam berat yang terdapat dalam asap polusi udara dapat masuk ke dalam kulit dan memicu terjadinya kanker kulit. Bahan-bahan kimia ini berasal dari asap kendaraan bermotor, tempat pengisian bensin, dan pabrik-pabrik. Asap rokok dan perubahan cuaca yang ekstrim juga dapat meningkatkan terjadinya kanker kulit.
Efek bahan kimia karena polusi udara dapat meningkatkan efek pengrusakan sinar matahari terhadap kulit, mulai dari pengerutan pada kulit sampai perkembangan kanker kulit. Mereka yang tinggal di kota-kota besar lebih rentan untuk mengalami kerusakan dan kanker kulit karena polusi udara yang lebih besar terjadi. Untuk itu, bagi mereka yang tinggal di kota besar, disarankan untuk menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari efek sinar matahari yang diperburuk dengan polusi udara.