Ketika hamil tentu akan banyak kegiatan yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum dilakukan. Karena hal ini tentu saja menyangkut kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Apalagi jika kegiatan tersebut bersinggungan denga bahan kimia. Terutama bahan kimia yang mengandung solvent yang ada di sekitar kita. Solvent merupakan zat kimia yang berfungsi untuk melarutkan atau mengencerkan zat kimia yang lain. Solvent ini dapat berbahaya bagi kesehatan ibu hamil. Solvent dapat masuk ke dalam tubuh dengan cara inhalasi yaitu terhirup uap dan asap dari solvent, terabsorbsi kulit tubuh, dan jika tertelan. Ada beberapa bahan kimia yang mengandung solvent yang harus diwaspasdai oleh ibu hamil.
Cat Dinding
Cat memiliki kandungan-kandungan bahan kimiawi yang berbahaya untuk kehamilan. Oleh karena itu, bagi ibu hamil harus mengantisipasi bahaya cat dan sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini.
- Pilihlah cat dinding yang berbahan dasar air (latex) daripada cat yang berbahan dasar minyak.
- Hindari memasuki ruangan yang sudah di cat setidaknya dua hari setelah selesai dikerjakan, untuk menghindari paparan bau ruangan dan catnya.
- Buka jendela di sekitar ruangan yang baru saja di cat, agar ventilasi udaranya baik dan berputar dengan udara di luar.
Cairan pembersih
Cairan pembersih mengandung bahan kimia yang dapat berbahaya bagi ibu hamil. Ada beberapa senyawa kimia dalam cairan pembersih yang dapat membuat efek toksik pada wanita hamil. Berikut diantaranya :
- Glycol : Pada pembersih kompor dan jendela biasanya mengandung glycol. Glycol dapat meningkat resikonya pada wanita hamil dan menyebabkan keguguran.
- Phenol : Cairan phenol dapat menyebabkan gangguan organ pada janin atau bahkan kematian pada janin.
- Amonia : Cairan ini dapat menyebabkan gejala mual dan muntah pada ibu hamil.
Jika terpaksa harus menggunakan cairan pembersih maka sebaiknya gunakan sarung tangan saat menggunakan cairan pembersih tersebut, gunakan masker hidung dan buka jendela agar ventilasi udara berputar keluar ruangan.
Cat Kuku
Pada dasarnya, efek cat kuku pada wanita hamil terbilang aman namun yang perlu diperhatikan adalah saat mengecat kuku sebaiknya dilakukan pada ruangan terbuka atau yang memiliki ventilasi udara yang baik. Paparan bahan kimia dari cat kuku dalam jangka waktu yang tidak lama tidak akan memberikan efek toksik pada wanita hamil. Berikut dua bahan kimia yang biasanya terdapat di dalam cat kuku:
- Formaldehide : Cairan ini tidak berpengaruh kepada janin namun cairan ini dapat memberikan rasa iritasi pada mata, hidung, tenggorokan bahkan paru-paru. Paparan dalam jangka waktu yang lama dan rutin dapat meningkatkan resiko terhadap kanker.
- Toluen : Paparan toluene dapat mengiritasi mata, tenggorokan dan paru-paru. Paparan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan saraf dan gangguan organ janin.
Sedangkan kandungan aceton didalam cairan pembersih kuku dianggap aman jika terpapar pada wanita hamil dalam waktu yang relative singkat. Dan dianjurkan untuk segera mencuci tangan setelah membersihkan cat kuku.
Pewarna Rambut
Mewarnai rambut dapat berpotensi terserap kedalam kulit kepala lalu masuk kedalam peredaran darah. Secara teori hal ini dapat mempengaruhi perkembangan janin. Merujuk dari teori ini maka beberapa dokter menganjurkan agar penggunaan pewarna rambut dihindari saat trimester pertama dimana saat trimester pertama organ-organ vital pada janin mulai berkembang. Namun, jika Anda merasa sangat membutuhkan tindakan pewarnaan rambut, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Memilih produk pewarna yang tidak menyerap kedalam kulit kepala seperti tindakan highlight
- Memilih bahan pewarna yang berbahan dasar alami contohnya henna
- Jika Anda memilih untuk mewarnai rambut sendiri, jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan dan melakukan di ruangan terbuka atau ruangan dengan ventilasi udara yang baik untuk meminimalisasi paparan bahan kimia tersebut selama proses pewarnaan.
Nah, empat hal diatas adalah contoh dari bahan kimia yang ada disekitar kita yang perlu diwaspadai karena berpotensi bahaya bagi kehamilan. Sebaiknya hindari sebisa mungkin jika untuk mengantisipasi dan mencegah halhal yang tidak diinginkan. Mari jaga kesehatan kita.