Seni merajah (tato) merupakan salah satu seni yang diekspresikan dalam bentuk rajah yaitu dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Seni merajah ini sekarang menjadi trend dikalangan muda kita. Baik dengan tujuan untuk mengekspresikan diri atau untuk tampil lebih menarik. Sebelum memutuskan untuk membuat tato di kulit Anda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tato tidak menimbulkan resiko yang serius pada tubuh.
Tato yang dibuat tanpa memperhatikan syarat kebersihan, sterilitas, kondisi fisik dan keprofesionalan pengerjaan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Dampak yang paling sering kita lihat adalah infeksi. Infeksi pada kulit dapat kita ketahui dengan gejala berupa: peningkatan nyeri, pembengkakan, kemerahan dan panas pada lokasi tato, terdapat gari-garis merah memanjang dari lokasi tato, keluarnya nanah hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Oleh karena itu, dibalik tato yang kian digemari, mari kita simak 5 bahaya tato bagi kesehatan kita.
1. Alergi
Pewarna tato dapat menyebabkan alergi pada kulit-kulit tertentu. Biasanya yang paling rentan terkena alergi adalah mereka yang memiliki kulit sensitif. Alergi yang ditimbulkan biasanya berupa ruam dan gatal. Bahkan alergi ini dapat terjadi bertahun-tahun sejak pembuatan tato.
2. Infeksi
Infeksi yang timbul saat pembuatan tato biasanya berupa kemerahan, bengkak, timbul rasa nyeri, bahkan hingga bernanah setelah ditato. Resiko lainnya akibat infeksi yaitu tubuh rentan terkena penyakit seperti pembusukan bagian tubuh yang terinfeksi.
3. Granuloma
Granuloma merupakan benjolan di sekitar tinta tato. Selain itu, tato juga daat menyebabkan keloid, bidang pada kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jaringan parut.
4. Hepatitis
Hepatitis merupakan resiko yang paling berbahaya akibat tato. Hepatitis ini dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntuik yng tidak steril. Resiko lebih lanjut dapat berupa HIV AIDS dan penyakit tetanus lain.
5. MRSA
MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus) adalah tipe bakteri yang sering ditemui di kulit dan rongga hidung manusia. Dalam keadaan normal bakteri tersebut tidak menyebabkan gangguan namun dapat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh lewat kulit dan menyebabkan infeksi lokal atau sistemik. Gejala virus MRSA bisa dilihat dari adanya benjolan-benjolan kecil atau kulit yang meradang.
Beberapa orang dengan penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit peripheral arterial, atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh sangat rentan terhadap resiko akibat tato. Jika terkena infeksi maka resikonya jauh lebih besar. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membuat tato di tubuh Anda, sebaiknya ketahui kondisi tubuh Anda, pertimbangkan dengan baik antara manfaat dan resiko yang ditimbulkan sehingga bijak dalam memutuskan.