Obesitas pada dasarnya bukan hanya kenaikan berat badan seseorang. Orang dikatakan obesitas jika indeks massa tubuhnya lebih dari 25. Untuk menghitung indeks massa tubuh, Anda bisa melihatnya
disini. Selain itu, obesitas juga memiliki 2 tipe berkaitan dengan persebaran lemak dan jenis lemak yang menempel pada tubuh. Hal ini penting untuk menyesuaikan program diet dan program olahraga yang cocok untuk kita. Sehingga program diet yang kita lakukan tidak mengalami kegagalan.
Orang yang obesitas biasanya mengalami 70% bentukan cadangan lemak dalam tubuh. Bentukan cadangan lemak dalam tubuh ini menyebar pada tepian kulit atau muncul pelebaran pada tubuh yang bersifat lunak dan bingkas (kembali ketika ditekan). Persebaran penimbunan lemak inilah yang mempengaruhi jenis obesitas yang berbeda. Nah, kedua jenis obesitas itu adalah obesitas android dan genoid. Berikut ini penjelasannya.
Obesitas Android
Obesitas tipe pertama yaitu obesitas android yang biasa dikenal dengan kegemukan jenis apel. Layaknya apel, jenis penimbunan lemak ini bertumpuk pada seluruh area atas. Mulai dari wajah, leher, pundak, dada, bahu, lengan, tengkuk hingga perut. Tubuh bagian atas terlihat membesar secara signifikan. Obesitas android secara seimbang dialami oleh pria maupun wanita.
Obesitas android memiliki karakter lemak jenuh melapisi banyak organ dalam tubuh sehingga membuat gerak organ menjadi lambat, termasuk memperlambat kerja jantung. Akibatnya aliran darah juga mengalami penyumbatan lemak sehingga aliran darah semakin berat. Resiko yang ditimbulkan dari obesitas android adalah penyakit jantung koroner, stroke, asam urat, diabetes, hipertensi dan menurunnnya fungsi hati.
Obesitas Genoid
Obesitas genoid lebih banyak dialami oleh wanita. Timbunan lemak terfokus pada area pinggang dan sekitarnya. Secara kasat mata terlihat panggul yang melebar, bergelambir, termasuk area pantat dan pinggang. Perut bagian bawah pun biasanya lebih besar daripada bagian atas. Obesitas genoid juga sering dikenal sebagai kegemukan jenis pir atau labu.
Obesitas genoid memiliki karakter penumpukan jenis lemak tak jenuh, sehingga lebih sulit untuk diatasi. Program olahraga dan diet yang biasa akan sulit berhasil menurunkan berat badan dan membentuk badan yang ideal. Untuk mengatasinya, Anda perlu olahraga khusus yang menyasar pada area panggul.
Meskipun demikian, tipe obesitas genoid lebih tidak berbahaya dibandingkan tipe android. Resiko yang kerap dialami penderita obesitas genoid yaitu masalah pencernaan seperti sembelit, masalah sistem genital dan mudah merasa lelah.
Nah, dengan mengetahui tipe obesitas yang alami, selanjutnya Anda dapat menentukan program diet dan olahraga yang tepat. Anda juga akan lebih mewaspadai resiko yang ditimbulkan dari masing-masing tipe obesitas tersebut.