Mie instant adalah salah satu makanan instant yang sangat populer di Indonesia. Dibalik praktis dan simplenya, mie instant tetap mengandung bahan berbahaya yang harus diwaspadai. Kandungan bahan pengawet dan pewarna dalam mie instant tidak dapat diurai di dalam tubuh, sehingga cenderung sulit dikeluarkan. Jadi semakin sering mengkonsumsi mie instant, zat-zat tersebut dapat mengendap dalam tubuh dan bersifat karsinogenik dan merusak. Setidaknya perlu waktu 4 hari dalam sistem sekresi manusia untuk mengeluarkan zat-zat tersebut. Sehingga jika terpaksa harus mengkonsumsi mie instant maka berikan jeda 4-5 hari untuk mengkonsumsinya lagi.
Selain waktu konsumsinya yang perlu diperhatikan adalah cara memasak mie instant. Mie instan terbuat dari bahan dasar tepung, terigu, telur, air dan mineral, serta dilengkapi bumbu dan minyak sayur. Memang ada kandungan vitamin, tapi pada faktanya, jauh dari standar untuk memenuhi angka kebutuhan gizi. Karena itu, untuk memenuhi zat gizi, sebaiknya mie instan ditambahkan sayuran dan protein hewani seperti telur, ayam dan udang. Selain bahan tambahan disarankan untuk membuang air rebusan pertama. Air rebusan mie instant yang pertama mengandung bahan pengawet sehingga harus dibuang. Kemudian mie hasil saringan yang pertama dimasukkan air mendidih sebagai kuah. Saran yang lain yaitu dengan tidak menggunakan bumbu bawaan dari mie instant untuk meminimalisir bahan pengawet. Jika terpaksa harus digunakan maka ada bainya dikurangi dan diganti garam dapur jika kurang asin.
Kurang lebih seperti itu tips dalam memasak mie instant agar lebih sehat. Hal lain yang harus diperhatikan yaitu ketika membeli, pastikan membaca kadaluarsa, logo halal, komposisi dan kemasan dalam keadaan baik atau tidak sobek atau rusak. Jadikan mie instant sekedar pelengkap untuk memuaskan keinginan, jangan jadikan makanan pokkok yang harus dikonsumsi sehari-hari. Konsumsi minimal 4-5 hari sekali jika terpaksa. Semoga bermanfaat dan sehat selalu.